Yogyakarta, 19 Februari 2024 | Komitmen Politeknik ATK Yogyakarta dalam meningkatkan kerja sama luar negeri masih menjadi prioritas capaian pada tahun 2024. Proyeksi bahwa hal ini sejalan dapat menumbuhkan animo masyarakat terhadap minat calon mahasiswa. Bukan tidak mungkin perluasan kerja sama yang dilakukan menjadi sumbangsih atas penyiapan SDM menghadapi globalisasi. Melalui pertemuan bersama Kementerian Luar Negeri pada bidang Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) dan Badan Pengembangan Sumbner Daya Manusia Industri (BPSDMI).
Jajaran Manajemen Politeknik ATK Yogyakarta dihadiri langsung oleh Direktur, Drs. Sugiyanto, S.Sn., M.Sn. menyambut baik dan berharap menjadi program berkelanjutan dalam sambutannya. NAM Centre melalui Kemenlu melakukan proses penjajakan dan analisis peluang terhadap kebutuhan masyarakat dan potensi kerja sama yang dapat dilakukan oleh Politeknik ATK Yogyakarta. Salah satu yang menjadi konsen adalah kerja sama yang tengah dilakukan dengan Tanzania untuk pelatihan pendalaman perkulitan, bukan lagi untuk fashion, mode dan kuliner. Pada pertemua ini juga diungkapkan bahwa Politeknik ATK Yogyakarta telah melakukan kerja sama serupa dengan Myanmar dan Laos.
Perwakilan NAM CSSTC mengungkapkan bahwa sebelum sampai pada kerja sama, mereka ingin melihat pembangunan kapasitas agar dapat memberikan gambaran keapda mitra negara-negara baik tanzania dan lainnya, tutur Diar Nurbintoro. Kerja Sama dengan Tanzania atau Negara Afrika dapat menjadi tolok ukur bagaimana peluang dari negara penerima manfaat untuk dapat dikembangkan di negara-negara lainnya, ungkap Prima Ayu Amelia perwakilan dari KSPI. Pada kesimpulan diskusi didapatkan bahwa pengembangan dunia industri kulit juga dilihat tidak hanya dari sisi nilai ekonomi yang tinggi namun juga pada kebutuhan pasar dan tidak melanggar isu lingkungan.
- Humas ATK
- info@atk.ac.id
