Beberapa waktu lalu, telah dilaksanakan upacara pembukaan dalam acara BPSDMI Kemenperin menggelar pelatihan tentang penyamakan kulit di Politeknik ATK Yogyakarta untuk Tanzania. Pelatihan ini merupakan wujud nyata dari kerja sama Indonesia dan Tanzania. Indonesia menjadi pihak yang membagikan pengetahuan dan keahlian di bidang industri kulit melalui Politeknik ATK Yogyakarta. Sedangkan, Tanzania menjadi pihak yang mempelajari pengetahuan dan keahlian melalui Politeknik ATK Yogyakarta, dengan target pelatihan sesuai kebutuhan dan prioritas industri kulit di negara tersebut. Kerja sama ini juga didukung oleh Jerman selaku Facilitating Partner yang membantu menghubungkan kedua negara dan mendukung penyelenggaraan kegiatan.
Politeknik ATK Yogyakarta memiliki kekhususan di bidang pemrosesan kulit. Artinya, unit pendidikan vokasi yang spesifik dan teknis, dengan menerapkan model pendidikan dual system yang berbasis kompetensi. Tanzania merupakan negara di Afrika yang memiliki populasi hewan ternak yang banyak. Maka, industri kulit memiliki potensi besar disana karena banyaknya kulit yang tersedia dari populasi hewan ternak yang tinggi tersebut. Namun, SDM kompeten di industri kulit masih menjadi tantangan tersendiri bagi Tanzania. Maka ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk kulit di Tanzania. Pelatihan ini merupakan hal yang penting untuk membantu menghadapi tantangan SDM industri kulit di negara tersebut.
Kerja sama triangular cooperation atau kerja sama tiga negara antara Indonesia, Tanzania, dan Jerman ini telah direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi oleh program South-South Triangular Cooperation (SSTC) Technical and Vocational Educational Training (TVET). Adapun tujuan dari kerja sama tiga negara ini adalah transfer pengetahuan dan keahlian terkait industri kulit agar sumber daya manusia industri kulit Tanzania lebih kompeten.
Semoga program ini akan memperkuat hubungan antara kedua negara dan dapat membantu mengembangkan industri pemrosesan kulit di Tanzania melalui SDM yang kompeten.
